Selasa, 18 Desember 2007
Ah,
Hari-hari sepi tanpamu
Dunia tak indah karena kepergianmu
Menggigil aku tanpa hangatnya pelukanmu
Ah,
Siang terasa gelap tanpa cahayamu
Malam ini dingin tanpa dirimu
Sosok ibu selalu terbayang dalam benakku
Engkau, wanita yang bangun paling pagi dan tidur paling malam
Engkau, wanita suci yang turun dari surga
Engkau, bagai bidadari di mataku
Ah,
Mengapa Tuhan mengambilmu begitu cepat?
Mengapa penyakit memusnahkanmu?
Bukankah harusnya penyakit itu yang dimusnahkan?
Kami masih sangat membutuhkanmu, Ibu . .
Suryamu, pribadimu, suri tauladanku
Kau kan slalu abadi dalam hatiku, dalam kehidupanku
-Satu anakmu, Echa-
Label: Puisi
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)