Senin, 29 Juni 2009

Suka-duka Bersaudara


Aku terlahir sebagai anak sulung dari tiga bersaudara. Aku punya dua orang adik perempuan yang bisa jadi monster, bisa juga menjelma malaikat kecil yang membuatku tersenyum. Mereka bernama Tya, duduk di kelas 2 SD dan Naya, kelas 1 SD.

Seperti kakak-adik pada umumnya... tentu saja kami sering bertengkar, namun bisa juga rukun dan bermain bersama. Saat ada masalah kecil, tentu saja sebagai kakak aku ingin dapat segera mengatasinya supaya tidak merembet ke masalah yang lebih besar. Tapi bagi Naya, adikku yang paling kecil, membuat onar dan bikin kakaknya marah merupakan pekerjaan rutin. Seolah kalau ia tidak mengganggu kakaknya sehari saja bisa sakit perut luar biasa. (Menyebalkan, memang, tapi dalam menyikapinya perlu tindakan bijaksana, bukan?)

Naya ini paling suka menggoda dan bikin marah Tya. Sepertinya ia baru merasa puas kalau sudah lihat Tya menangis atau berteriak-teriak. Aku jadi sedih melihatnya.

Biasanya, kalau sudah begitu, aku selalu mencoba mengalihkan perhatian keduanya supaya lekas melupakan apa yang telah terjadi... (sayang, ya, Echa enggak bisa menghipnotis, hehe). Kadang-kadang, dengan cara ini aku berhasil mencegah pertengkaran sengit antara Tya dan Naya. Tapi bisa juga habis itu mereka tetep marahan!

Pokoknya, bahaya deh kalau Tya sampai ngamuk. Apa-apa ditendang, dilempar, barang-barang di rumah langsung melayang semua!! Kalau Naya, kupikir enggak separah itu, tapi tingkahnya yang menyebalkan dan bikin jengkel itu lho, yang enggak kusuka!

Hmm... punya saudara memang ada suka-dukanya. Tapi semua itulah yang bikin hidup jadi berwarna. Semua pasti bisa dijalani dan ada hikmahnya... I LOVE MY SISTER...!!!

0 Comments:

Post a Comment