Sabtu, 25 September 2010

KEJU-KEJU RINDU


Jarum jam dinding menunjuk angka satu
Matahari bersinar terik, membakar kulit
Tanah di luar gersang,
segersang kerongkongan ini.

Ketika kutilik meja makan
lalu meneguk segelas air
Kutemukan sepiring kue keju nikmat
Menanti untuk disantap.

Tanpa berpikir, langsung kulahap.

Pukul setengah dua siang,
Aku kembali ke kamar dengan perut kenyang
Rasa keju yang lezat masih membekas di lidahku
Seperti kenanganmu melekat di hatiku,
kawan,
Terimakasih atas kue kejumu!
Semoga bisa mengobati rindu.

-24.01.2010-

0 Comments:

Post a Comment