Senin, 28 Desember 2009

Bohong 'tuk Melindungi

Bahkan aku masih mecoba tersenyum ketika tahu kau telah mengkhianatiku di masa lalu.
Dan aku berusaha menarik nafas setenang mungkin agar kau tak mengetahui gejolak hebat dalam dadaku.

Di balik tegak bahumu, kuyakin ada satu sisi kepengecutan yang kau sembunyikan.
Kau hanyalah seseorang yang takut menghadapi kenyataan.

Kini senyumku berubah menjadi gurat getir kekhawatiran.
Aku tahu kau telah mengkhianatiku, namun sama sekali tak kusangka bahwa kau melakukannya untuk menghindarkanku dari goresan luka.

Andai kau bukanlah seorang pengecut, mungkin aku dapat dengan mudah memaafkanmu. Namun sayang, kau tak punya keberanian 'tuk akui kesalahanmu, jadi kupikir lebih baik semuanya tetap begini.

Memang lebih baik jika keadaan tak berubah dengan kebohongan dan pengkhianatan yang kausembunyikan itu... Aku terpaksa mengubur kesal dalam hatiku.

2 Comments:

  1. Elsa said...
    wow...
    keep writing ya...
    De said...
    wew,
    salut

Post a Comment