Jumat, 28 Agustus 2009

Saat Tarawih (Ibu Ada di Sampingku)


Perasaan ini mendera hatiku, beberapa malam yang lalu. Saat Imam shalat tarawih melafalkan takbiratul ihram, sosok ibu terbayang jelas di mataku. Seakan mendukung kerinduanku, bergolak rasa hatiku, ketika terlintas pikiran; andai makmum di sampingku ini ibu.

Ah, tentu mustahil. Di sebelah kananku ada Tya dan Naya, mencoba shalat se-khusyu' mungkin. sedang di kananku berdiri seorang nenek yang menemani cucu kesayangannya. Aku tak tahu ibu ada di mana. Aku tak tahu apakah ibu juga berpuasa, atau mendirikan shalat tarawih pula di alam sana.

Setetes air mata sempat bergulir di pipiku. Hanya itu. Seiring do'a sang Imam yang ku-Amini, ketenangan mulai menghampiri hatiku. Do'aku tak akan pernah lupa kusampaikan untukmu, Bu. Tenang saja.

Selamat puasa, Bu, jika ibu juga melakukannya. Berbukalah dengan makanan nikmat dari Allah. Mohon maaf lahir batin, Bu, Sekar punya banyak kesalahan. Kalau ibu juga tarawih, mampirlah ke tarawihan di kampung. Akan kugelarkan sajadah hijau ibu di sampingku. Ah, aku rindu sekali saat-saat seperti itu.

2 Comments:

  1. Enno said...
    Ibu selalu ada di hati echa dan adik-adik.

    selama bulan puasa, berdoa yang banyak buat Ibu ya, cha... insyaAllah doanya pasti sampai.

    :)
    Little Fairy said...
    Amin.
    makasih, tante ^_^

Post a Comment