Jumat, 11 Juli 2008

Pengalaman Gua Cerme

Hari minggu tanggal 16 Desember 2007, aku diajak Bapak ke Gua Cerme lagi. Kami ke sana sama Tante Retno, Tante Igo, Om Iyek, Om Lejan dan kedua adikku, Tya dan Naya. Asyik buanget, deh ! Pasti, awal-awalnya agak takut-takut juga, sih, tapi perasaan takut itu langsung dapat ditepis, berganti decak kagum karena pesona gua yang tiada duanya.

Sebenarnya lima tahun lalu, tepatnya waktu aku masih TK, aku sudah pernah diajak ke Gua Cerme ini. Tapi karena dulu aku masih terlalu kecil dan pendek, aku ditarik pake ban. Kan jadi kurang asyik gitu ! Habis aku nggak bisa ngrasain apa-apa. Iya kan ? Makanya aku senang banget diajak lagi ke Gua Cerme kali ini, apalagi ada adik-adikku yang perlu dikenalkan dengan daerah karst!

Tahu nggak, keluar dari gua kami disambut oleh apa? Hujan ! Iya, hujan deras sekali! Udah menggigil habis menjelajah sungai bawah tanah Gua Cerme, masih harus melewati ribuan tetes air yang membasahi seluruh pakaian kami. Agak sebel juga sih. Tapi yang penting aku sudah mendapat pengalaman berharga. Lagi pula hujan kan tidak bisa ditolak? Hujan adalah pemberian dari Yang Kuasa, sehingga mau tidak mau kita harus ikhlas menerima.

Oh, ya. Bicara tentang keputusan Tuhan, aku jadi teringat bahwa penjelajahan Gua Cerme bersama bapak dan adik-adikku kali ini tidak didampingi ibuku tercinta. Sedih ya? Kuharap enggak, karena siapa tahu, ibuku di surga lagi menjelajah gua abadi bersama Tuhan. Hehe.. maklum, pengkhayal. Sukanya mikirin sesuatu yang aneh-aneh. Tapi nggak ada salahnya kan?

Ya sudah, sekian dulu ceritaku kali ini. Kapan-kapan kusambung lagi, deh. Bye bye !

0 Comments:

Post a Comment