Senin, 14 Juli 2008

Memanggil Bayang-Bayang

Selama ini aku tak pernah mengerti
Mengapa ada orang yang masih mencoba
Memanggil bayang-bayang

Selama ini aku tak pernah mengerti
Mengapa masih ada orang
yang bersiul demi kegelapan hampa

Selama ini yang kutahu hanya
Bagaimana orang dewasa menjalin kasih dengan anaknya
Bagaimana orang dewasa menyulam cinta untuk anaknya
Bagaimana orang dewasa mencoba mengerti perasaan anaknya
dan bagaimana sang anak tak kenal lelah
untuk berusaha menjaring kasih dan cinta
yang ditaburkan. Bukan hanya satu.

Tapi, aku masih belum mengerti
Mengapa orang dewasa pun memanggil bayang-bayang
tak bernama.
Padahal di sisi mereka selalu setia
sang anak menanti
sang Papa memanggil namanya.

”Marilah, Nak,
Kami tak akan memanggil bayang-bayang lagi.
Tapi, kami akan memanggil namamu.
Bila ada sesuatu,
Katakanlah, Nak.
Begitu juga dengan kami,
Orang dewasa yang mencoba mengerti,
Hati kanak, seperti yang kau punya.”

-12.03.2008-

0 Comments:

Post a Comment