Senin, 04 Januari 2010

Hanya Hampa

Jelas aku sedang bertekuk lutut di bawah nestapa menjulang
Ketika sudah tenggelam di ufuk barat, sang surya merenung
Memikirkan nasib para wanita penumbuk padi
yang belum bangun dari duduk simpuh
sama seperti aku yang
seakan beku diselimuti kehampaan ini.

Hanya hampa
memecah tabir keceriaan
menepis kebahagiaan di jalan lengang
aku terkurung di lembah sunyi
yang menyimpan sejuta misteri kehampaan ini.

Meski tak terhitung lagi berapa kali sudah aku menguap
mencoba mengusir hawa yang tak mengenakkan
namun pengaruhnya begitu kuat dan melumpuhkan.
Aku bertekuk lutut di bawah nestapa yang kian menjulang,
hanya hampa yang kurasa.

7 Comments:

  1. Elsa said...
    puisi yang indah.

    aku tidak mampu menulis seindah itu
    Lina said...
    Tulisannya bagus banget
    De said...
    nice poem
    Sari said...
    Puisinya touching...
    Salam kenal yak...
    Tetap Semangat, selama matahari masih bersinar, selalu ada harapan :)
    Pohonku Sepi Sendiri said...
    nice poem.. :)

    yup, memang benar.. blog fairy's stories-nya keuren loh.. salam kenal, sekar..
    tetap semangat ya..
    Enno said...
    echa, temen2 tante suka tulisanmu tuh hehe


    ;)
    Little Fairy said...
    maaakaaasiiih!!
    mohon sarannya kalo ada yg kurang. :)

Post a Comment